Jumat, 29 Juni 2012

Tulisan pada Facebook


Radius Ardanias Hadariah

Menulis pada 19 Juni 2012 lewat akun media sosial Facebook di dinding saya: "Membaca sajak2 M Nahdiansyah Abdi dalam kumpulan puisi Buku Harian Pejalan Tidur, pada bacaan awal, saya merasa dia jatuh cinta pada makna, dan memakai kata untuk menghantarkannya. Jika tidak tergesa berkomentar, maka, dia bermain dengan makna, bukan dengan kata, meski tetap ada diksi dan tifografi yang mungkin kromosom sajak-sajaknya. Saya, terpaksa mengakui, bahwa baru kali ini membaca sajaknya > dan sekaligus melimpah 61 sajak. Yang sangat jelas bagi saya, Nahdi, adalah penyair yang harus terus menulis sajak, kerna jika tidak, ada ruang kosong, yang tidak pernah terisi dalam kepenyairan kalsel. Terimakasih kiriman Kumpulan Puisi yang dilepas sunyi, tanpa sekapur sirih dari penerbit, juga sepatah kata dari penyair, tanpa biografi penulis. Bersama angin kencang, dan butiran hujan sore, saya terima."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar